Jadilah manusia paling buruk dalam pandangan dirimu

Category : ramadhan

 


“Jadilah manusia paling baik di sisi Allah. Jadilah manusia paling buruk dalam pandangan dirimu. Jadilah manusia biasa dihadapan orang lain”
(Ali r.a )

 

Syekh Abdul Qadir Jailani berkata:

* bila engkau bertemu dengan seseorang, hendaklah engkau memandang dia itu lebih utama daripada dirimu dan katakan dalam hatimu : boleh jadi dia lebih baik di sisi Allah daripada diriku ini dan lebih tinggi derajatnya

* bila bertemu orang yang lebih kecil dan lebih muda umurnya daripada dirimu, maka katakanlah dalam hatimu: boleh jadi orang kecil ini tidak banyak berbuat dosa kepada Allah, sedangkan aku adalah orang yang telah banyak berbuat dosa, maka tidak diragukan lagi kalau derajat dirinya jauh lebih baik daripada aku

* bila dia lebih tua, hendaknya engkau mengatakan dalam hati: orang ini telah lebih dahulu beribadah kepada Allah daripada diriku

* bila dia orang ‘alim, maka katakan dalam hatimu: orang ini telah diberi oleh Allah sesuatu yang tidak bisa aku raih, telah mendapatkan apa yang tidak bisa aku dapatkan, telah mengetahui apa yang tidak aku ketahui, dan telah mengamalkan ilmunya

* bila dia orang yang bodoh, maka katakan dalam hatimu: orang ini durhaka kepada Allah karena kebodohannya, sedangkan aku durhaka kepada-Nya, padahal aku mengetahuinya. Aku tidak tahu dengan apa umurku akan Allah akhiri atau dengan apa umur orang bodoh itu akan Allah akhiri (apakah dengan husnul khatimah atau dengan su’ul khatimah)

* bila dia orang yang kafir, maka katakan dalam hatimu: aku tidak tahu bisa jadi dia akan masuk Islam, lalu menyudahi seluruh amalannya dengan amal shalih, dan bisa jadi aku terjerumus menjadi kafir, lalu menyudahi seluruh amalanku dengan amal yang buruk

Apa artinya TUHAN? Kalau hanya memandang soal surga dan neraka

Category : disclaimer, ramadhan

Tiapkali seseorang akan mengalami pasang surut dalam segala hal. Hanya beberapa saja yang tetap berada di atas. Tak perduli itu semua, semua harus disyukuri, karena manusia adalah kebenaran dan kesalahan. Tak merasa berada di atas dan lebih dari orang lain. Sungguh memuakkan orang yang merasa dia adalah kebenaran. Sebaliknya, inilah kehidupan jika merasa dalam satu kerendahan dan saling mengingatkan dan bertegur sapa.

Akan punah manusia  yang merasa dirinya kebenaran dan memandang hina manusia yang lain. Akan punah manusia yang selalu berada di kesalahan  dan masih dalam kesombongan dengan kesalahannya itu.

Berapa banyaknya penyiar kebenaran tetapi dibutakan oleh dirinya sendiri sehingga merasa jijik memandang manusia lain yang masih dalam kesalahan. Sepertinya mereka hidup di rumah-rumah ibadah. Sepertinya rumah ibadah itu hanya untuk mereka yang sudah suci dari kesalahan.

Mudah untuk membangun rumah-rumah ibadah, tetapi tidak mudah untuk membangun kemakmuran rumah itu, tidak mudah membangun jalan menuju rumah itu.

Ada banyak duri di jalan yang harus disingkirkan, tetapi banyak yang lupa untuk menyingkirkan duri itu. Mereka bangga dengan khotbah-khotbah kebenaran, dan berbuat dusta dengan tinglah laku sehari-hari yang tidak menjadi tauladan dari apa yang dikhotbahkan itu.

Berapa banyak ahli-ahli ibadah di rumah ibadat pada jaman dulu yang akhirnya tenggelam dan ditenggelamkan. Dunia bukan bilik kecil tempat mata hanya memandang dinding dengan dinding. Apa artinya semua doa-doa tanpa akhlak yang baik di dunia luas.

Apa artinya TUHAN? Kalau hanya memandang soal surga dan neraka.
Dimanakah TUHAN? Kalau agama dan keyakinan hanya membutakan.

Disclaimer

Hati Akan Mati Jika Tidak Diberikan Hikmah Dan Ilmu Selama 3 Hari

Category : Kata-kata, ramadhan, tips cantik

Pancarkan Kecemerlangan

– Untuk menjadi cemerlang, kita harus menguasai ilmu dan hikmah.

– Kemana saja kita pergi, bawalah selalu buku-buku ilmu bersama kita.

– Jika buku senantiasa mendampingi kita, kita akan merasa senang mendampinginya.

– Pastikan ada ilmu baru yang kita peroleh setiap saat.

– Ilmu-ilmu baru yang kita peroleh itu hendaklah ditulis bersama dengan sumber rujukannya. Dengan cara begitu, ilmu itu tidak mudah hilang dari hidup kita.

– Di dalam kitab Ihya Ulumuddin dinyatakan, Fathul Mausuli berkata, “Bukankah jika seseorang itu sakit dan tidak menjamah makanan dan minuman, dia akan mati? Demikian juga dengan hati, jika tidak diberikan hikmah dan ilmu selama 3 (tiga) hari, hati pun akan mati”

Dr. Danial Zainal Abidin, Al-Qur’an For Life Excellence (Tips-Tips Cemerlang Dari Al-Qur’an)

Hati Sakit Ada Obatnya

Category : ramadhan, tips cantik

Tombo Ati

Tombo Ati iku limo perkarane
Kaping pisan moco Qur’an lan maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe
Salah sawijine sopo iso ngelakoni
Mugi-mugi Gusti Allah nyembadani

Obat Hati ada lima perkaranya
Yang pertama baca Qur’an dan maknanya
Yang kedua sholat malam dirikanlah
Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh
Yang keempat perbanyaklah berpuasa
Yang kelima dzikir malam perbanyaklah
Salah satunya siapa bisa menjalani
Moga-moga Gusti Allah mencukupi

(Lagu Tombo Ati dikarang oleh Sunan Bonang, salah seorang Walisongo)

– Yang pertama baca Qur’an dan maknanya

“Orang mukmin yang membaca Qur’an dan mengamalkannya seperti buah jeruk yang rasanya enak dan baunya harum. Dan orang mukmin yang tidak membaca Qur’an tetapi mengamalkannya seperti buah kurma yang rasanya enak tetapi tidak ada baunya. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Qur’an seperti bunga yang berbau harum tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Qur’an seperti labu yang rasanya pahit atau jelek dan baunya pahit pula.”

– Yang kedua sholat malam dirikanlah

“Sungguh Nabi SAW shalat malam hingga merekah kedua telapak kakinya. Aisyah berkata kepada beliau :”Mengapa engkau melakukan hal ini, wahai Rosulullah, padahal Allah SWT telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?”, Beliau menjawab, “Apa aku tidak ingin menjadi hamba yang bersyukur?”

“Hendaknya kalian mengerjakan salat malam karena ia merupakan kebiasaan orang saleh sebelum kalian, pendekatan kepada Rab kalian, pencegahan dari perbuatan dosa, menghapus kesalahan dan mengusir penyakit dari tubuh.”

– Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh

“Perumpamaan teman bergaul yang sholeh dan teman bergaul yang jelek adalah sebagaimana penjual minyak wangi dan ubupan (perapian) pande besi.  Penjual minyak wangi tidak akan melewati padamu, adakalanya kamu akan membeli minyak wangi itu darinya atau (paling tidak) kamu akan mendapatkan bau wanginya. Dan (sedangkan) pande besi akan membakar badanmu atau pakaianmu atau (paling tidak) akan kamu dapatkan bau sangitnya”.

– Yang keempat perbanyaklah berpuasa

“Semua amalan Ibnu Adam dilipat gandakan kebaikan dibalas dengan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat, Allah Taala berfirman : Kecuali puasa karena dia itu untuk-Ku dan Aku yg akan membalas, dan dia meninggalkan syahwat dan makanan karena Aku. Bagi orang yg puasa ada dua kegembiraan : gembira ketika berbuka dan gembira bertemu dengan Rab dan sungguh bau mulut orang yang puasa disisi Allah adalah lebih wangi dari pada bau misk.”

– Yang kelima dzikir malam perbanyaklah

“Allah berfirman: “Aku tergantung prasangka hambaKu kepadaKu. Dan Aku akan selalu bersamanya, apabila ia berdzikir kepadaKu. Apabila ia mengingatKu (berdzikir) dalam dirinya, aku akan mengingatnya dalam diriKu. Apabila ia mengingatKu (berdzikir) pada waktu ramai, maka Aku juga akan mengingatnya pada waktu ramai yang lebih baik dari mereka”

Wajah Bidadari Surga Dari Empat Warna

Category : ramadhan

Penggambaran wujud bidadari dalam Islam

–Riwayat Ibnu Abbas r.a :

Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat bidadari-bidadari. Dikatakan kepadanya, namanya ‘Aina’, ia diciptakan dari empat unsur, yaitu : misik, kafur, anbar, dan za’faran. Seluruh bidadari-bidadari itu sangat merindukan suami-suami mereka. Andai sekali saja bidadari-bidadari itu meludah di dunia maka tawarlah lautan tersebut lantaran ludahnya. Tertulis pada tengkuknya:”Barangsiapa yang suka akan dirinya seperti aku, maka beramal dengan ketaatan kepada Tuhannya”

–Riwayat Ibnu Mas’ud r.a :

Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya ketika ALLAH menciptakan surga ‘Adn, Dia memanggil malaikat Jibril, berangkatlah engkau ke surga ‘Adn dan lihatlah apa yang telah aku ciptakan untuk hamba-hambaKu dan wali-waliKu. Maka berangkatlah Jibril ke surga ‘Adn dan mengelilingi surga tersebut. Maka salah seorang bidadari dari penghuni istana-istana surga yang masih perawan dan matanya bersinar-sinar memuliakannya, lalu bidadari itu tersenyum pada malaikat Jibril, maka menjadi teranglah surga ‘Adn karena gigi-giginya. Lalu malaikat Jibril bersujud, ia menyangka cahaya itu berasal dari Nur Tuhan Yang Maha Mulia. Maka bidadari itu memanggil malaikat Jibril, “Wahai makhluk yang dipercaya ALLAH SWT, tahukah engkau untuk siapa aku diciptakan?” ucap bidadari jelita itu. “Tidak,” jawab malaikat Jibril. “Sesungguhnya aku ini diciptakan oleh ALLAH SWT untuk orang yang memilih ridha ALLAH SWT dari pada mengumbar hawa nafsunya,” ungkap bidadari itu.”

–Di dalam kitab Daqoiqul Akbar Fii Dzikril Jannati Wan-Nar karya Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy disebutkan :

Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “ALLAH SWT menciptakan wajah bidadari dari empat warna, yaitu putih, hijau, kuning, dan merah. ALLAH menciptakan tubuhnya dari minyak Za’faran, misik, anbar, dan kafur. Rambutnya dari sutra yang halus. Mulai dari jari-jari kakinya sampai ke lututnya dari Za’faran dan wewangian. Dari lutut sampai payudara dari misik. Dari payudara sampai lehernya dari Anbar, Dan dari leher sampai kepalanya terbuat dari Kafur. Seandainya bidadari itu meludah sekali di dunia, maka jadilah semua air di dunia Kasturi. Di dadanya tertulis nama suaminya dan nama-nama ALLAH SWT. Pada setiap tangan dari kedua tangannya terdapat sepuluh gelang dari emas, sedangkan pada jari-jarinya terdapat sepuluh cincin, dan pada kedua kakinya terdapat sepuluh binggal(gelang kaki) dari Jauhar dan permata.”

Nah, para lelaki…ingin ga bidadari surga? Ber-amal-lah dengan ketaatan kepada ALLAH, memilih ridha ALLAH dari pada mengumbar hawa nafsunya.