Bagian Terakhir : Rumpun Duri Ranupane

Category : cerpen

 

……….

Segalanya berakhir. Seperti jatuh di jurang dalam. Ilalang serasa dihempaskan oleh kekuatan yang ia tak mampu melawannya. Dia bersyukur Danny tidak termasuk salah satu mayat yang ditemukan itu. Tetapi apa yang selanjutnya harus ia rasakan? Mas Ragil telah kembali dan…Danny tak bersamanya!

“La…aku tak bisa bawa Danny untuk kamu….” sesal mas Ragil pelan  “…hanya ini yang aku temukan di atas….”, katanya menyerahkan backpack dan seuntai segiempat dari logam. Ilalang yakin sekali barang-barang itu milik Danny. Kaca-kaca air mulai menitik dari mata sayu gadis itu.

Malam semakin kelabu. Senandung hewan malam sirna di pucuk rerumputan. Ilalang menggenggam erat segiempat itu. Kepingan logam yang ia tahu dulu sering bertengger di leher Danny. Ada ukiran rembulan di balik gumpalan awan, dan serangkai huruf tergores membentuk nama Ilalang di sisi sebaliknya.

Danny….,
Rembulan bersinar di atas sana..di kesendiriannya yang panjang…
Ilalang tak berhak meraih rembulan itu…..
Kamu tahu, kamu adalah orang paling dekat yang tak dapat Ilalang kenali……
Terima kasih atas hari-hari Ilalang bersama kamu…juga hari-hari Ilalang tanpa kamu….
Selamat jalan Danny….
 

Kabut tipis masih membelai Ranupane. Merangkaikan mimpi-mimpi mata yang terlelap. Bayangan pohon terbungkuk-bungkuk digoyangkan angin. Dan rumpun duri di tepi-tepi telaga masih seperti dulu. Seperti tapak-tapak kaki yang kelam dan penuh misteri.

***end***

:baca cerpen dari awal —> rumpun duri ranupane