Posted by pipi merah | Posted on 21-06-2011
Category : puisi
Tags: bulan baru, bulan purnama, bulan sabit, cerita rakyat, dongeng anak-anak, dongeng masa kecil, fajar, gelap-gulita, gerhana, makhluk malam, malam terakhir, matahari dan rembulan, matahari tengah malam, new moon, orang di bulan, panas terik, rembulan dan ilalang, sun rise, sunset
matahari-matahari,
kulempar kau di ujung timur
di tangan anak kecil ingin menendang
yang telah sirnakan bulan mainan
aku tak butuh panasmu
kemana rembulan membawa dongeng
anak-anak bermain malam
matahari-matahari
ditangan hina mengharap
tumpah doa-doa bisu
pemalas dan pengharap
hanya tinggalkan tangis temanku
semalam ramai ruah
saat pergi secepat angin
merindu lagu
bersama bermain malam
tak ada matahari-matahari
matahari-matahari
berkafan beku
penuh doa bisu
matahari-matahari
dibawa tukang rombeng
pergi sana!
pergi sana!
jangan datang di dongeng malam
kulempar kau di ujung timur
di tangan anak kecil ingin menendang
yang telah sirnakan bulan mainan
aku tak butuh panasmu
kemana rembulan membawa dongeng
anak-anak bermain malam
matahari-matahari
ditangan hina mengharap
tumpah doa-doa bisu
pemalas dan pengharap
hanya tinggalkan tangis temanku
semalam ramai ruah
saat pergi secepat angin
merindu lagu
bersama bermain malam
tak ada matahari-matahari
matahari-matahari
berkafan beku
penuh doa bisu
matahari-matahari
dibawa tukang rombeng
pergi sana!
pergi sana!
jangan datang di dongeng malam