“……dikejar waktu, harus secepatnya sampai bawah. Tidak boleh sampai kemalaman! Sekuat yang bisa dilakukan berlari menyusuri jalur pendakian yang curam penuh jurang. Tak ada jejak manusia atau makhluk hidup lain yang melewati jalur ini. Akh-tersesat!
Matahari pucat ada di depan…. Kenapa malah menuju arah barat? Bukankah tadi telah lewat jalur ini? Mungkinkah ini masih daerah puncak, atau…. selama tadi hanya berputar-putar di ‘Pasar Bubrah’!?”
In memoriam, mount Merapi 9999