Apa artinya TUHAN? Kalau hanya memandang soal surga dan neraka

Category : disclaimer, ramadhan

Tiapkali seseorang akan mengalami pasang surut dalam segala hal. Hanya beberapa saja yang tetap berada di atas. Tak perduli itu semua, semua harus disyukuri, karena manusia adalah kebenaran dan kesalahan. Tak merasa berada di atas dan lebih dari orang lain. Sungguh memuakkan orang yang merasa dia adalah kebenaran. Sebaliknya, inilah kehidupan jika merasa dalam satu kerendahan dan saling mengingatkan dan bertegur sapa.

Akan punah manusia  yang merasa dirinya kebenaran dan memandang hina manusia yang lain. Akan punah manusia yang selalu berada di kesalahan  dan masih dalam kesombongan dengan kesalahannya itu.

Berapa banyaknya penyiar kebenaran tetapi dibutakan oleh dirinya sendiri sehingga merasa jijik memandang manusia lain yang masih dalam kesalahan. Sepertinya mereka hidup di rumah-rumah ibadah. Sepertinya rumah ibadah itu hanya untuk mereka yang sudah suci dari kesalahan.

Mudah untuk membangun rumah-rumah ibadah, tetapi tidak mudah untuk membangun kemakmuran rumah itu, tidak mudah membangun jalan menuju rumah itu.

Ada banyak duri di jalan yang harus disingkirkan, tetapi banyak yang lupa untuk menyingkirkan duri itu. Mereka bangga dengan khotbah-khotbah kebenaran, dan berbuat dusta dengan tinglah laku sehari-hari yang tidak menjadi tauladan dari apa yang dikhotbahkan itu.

Berapa banyak ahli-ahli ibadah di rumah ibadat pada jaman dulu yang akhirnya tenggelam dan ditenggelamkan. Dunia bukan bilik kecil tempat mata hanya memandang dinding dengan dinding. Apa artinya semua doa-doa tanpa akhlak yang baik di dunia luas.

Apa artinya TUHAN? Kalau hanya memandang soal surga dan neraka.
Dimanakah TUHAN? Kalau agama dan keyakinan hanya membutakan.

Disclaimer

Tulis Komentar