Ketika Adzan Maghrib terdengar di bulan Ramadhan (suara paling di-rindu-kan selama bulan itu,hehe), muslim dari seluruh dunia akan bergegas berbuka puasa (Breaking –Fast, Ada Kebaikan Ketika Seorang Muslim Menyegerakan Untuk Berbuka Puasa).
Ada : Doni yang langsung cekatan menuangkan es teh manis ke mulutnya, ada Salma yang berbuka puasa dengan es buah segar, sementara Samino anteng banget dengan semangkuk kolak pisang manis buatan ibunya.
Ada juga-bahkan jumlahnya banyak, yang berbuka dengan : rokok! Haha…makan angin!
Tapi, apa-sih sebaiknya hidangan pertama berbuka puasa itu?
Buah kurma! Ya-jawabnya adalah buah kurma. Sayang, di negara kita cari buah itu susah juga, mesti beli-mahal lagi! (Ada ga sih ‘Proyek Pertanian Kurma’ di negara muslim terbesar ini, jadinya nanti nggak usah impor kurma)
Kurma (sometimes spelled kormaa, qorma, kavurma, khorma, or korma), buah yang terkenal dengan rasanya yang manis, sangat populer di bulan Ramadhan. Dalam haditsnya, Rasulullah menganjurkan berbuka puasa dengan kurma dalam jumlah ganjil. Nabi Muhammad saw, pasti memiliki alasan yang kuat mengapa memberi anjuran seperti ini.
Alasan Kenapa Buah Kurma Dianjurkan Untuk Hidangan Berbuka Puasa :
– Kurma mengandung gula sederhana dalam bentuk glukosa dan fruktosa yang sangat mudah dicerna. Pengolahannya tidak membutuhkan waktu lama. Hasil olahan yang berupa energi sudah dapat langsung dipakai oleh tubuh.
– Bila dibandingkan dengan nasi yang penyerapannya membutuhkan waktu berjam-jam, penyerapan gula dalam kurma hanya butuh waktu 45-60 menit. Oleh karenanya kurma sangat cocok untuk berbuka puasa.
– Menurut ahli gizi Luhir Ngudi Setyaningrum, kurma mampu mengubah tingkat keasaman lambung menjadi basa setelah 13-14 jam tidak memperoleh makanan dan minuman.
– Saat berpuasa, tubuh kekurangan 20-30 persen energi dibandingkan pasokan biasanya. Untuk menambal kekurangan itu, tubuh mengambil cadangan energi dari glikogen dan lemak. Oleh karena itu, sebagai pembuka puasa, dianjurkan mengonsumsi makanan dengan kandungan gula sederhana yang cepat mengembalikan energi. Selain kurma, gula sederhana juga didapat dari es sirup, es teh, atau es buah.
– Sebagai sumber energi instant.
-100 gram kurma (setara dengan 6 suplai 8 butir kurma) mengandung 278,9 kalori, 3 g protein, dan 73,6 karbohidrat.
-Serat dalam bentuk selulosa dan hemiselulosa. Keduanya mengatur peristaltik usus sehingga memudahkan BAB.
– Asam salisilat yang umum dijadikan bahan dasar aspirin. Asam salisilat mencegah pembekuan darah, antiinflamasi (radang), dan menghilangkan rasa ngilu, menurut Romdoni spesialis penyakit dalam dan spesialis jantung-pembuluh darah.
– Fosfor dan kalium. Keduanya berfungsi mengatur denyut nadi jantung dan membantu mengatur tekanan darah. Karenanya, mengonsumsi kurma dapat menurunkan risiko stroke.Kalium juga berguna untuk sistem saraf. Kalium yang berasal dari kurma lebih istimewa karena dapat menjadi penawar kelelahan, dan dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
– Vitamin A dan E yang membantu sistem imun tubuh, memelihara sel-sel epitel, dan retina mata.
– Mengandung zat tannin yang berguna untuk pencegahan dan pengobatan penyakit perut. Selainnya, juga mengobati pilek, radang tenggorokan, radang hati, radang saluran pernafasan, dan meringankan demam.
– Aman untuk perut sensitif.
– Besi dan karbohidrat dalam buah kurma sangat baik untuk pasien dengan anemia kronis dan lesu.
– Mengandung serat yang tinggi serta tidak larut di darah sehingga dapat mencegah kanker dan penyakit jantung.
Dengan manfaat yang begitu banyak, tidak heran kurma dianjurkan untuk hidangan berbuka puasa. Tidak hanya rasanya yang manis, tetapi juga menyehatkan.